Minggu, 26 Juni 2016

Kejamnya Jakarta Yang Penuh Dengan Harapan


GULA77 - Sering kita dengar ungkapan mengatakan ibu kota itu lebih kejam dari ibu tiri. Namun, masih saja banyak orang tertarik merantau ke DKI Jakarta. Mereka datang demi sebuah harapan, yakni mengubah nasib jadi lebih baik. Hidup di DKI Jakarta memang sulit. Tetapi, bagi sebagian orang menikmati hidup di ibu kota justru lebih baik. Tentu saja semua ini kembali ke masing-masing individu dalam menjalaninya.

"Hidup di Jakarta ini modalnya utamanya satu, asal mau kerja pasti dapat uang. Kerja apa saja, jangan gengsi," ungkap Syamsul, warga Manggarai, Jakarta Selatan asal Sidoarjo, Jawa Timur ini. Pria berumur 28 tahun itu, merasa kehidupannya di Jakarta justru lebih enak. Sebab, jika di tempat asalnya dia hanya pengangguran. Baginya, hidup di Jakarta jika mau bekerja pasti bisa makan dan bertahan hidup. "Sesusah-susahnya hidup di Jakarta masih lebih baik daripada di kampung," katanya.

Sementara bagi Nita, seorang pegawai swasta, melihat Jakarta bak surga bagi mereka berduit. Sebab, apapun keinginan seolah bisa terkabul di Jakarta asal uang sesuai dengan permintaan. "Di Jakarta ini apa sih yang nggak ada?, asal cukup uang pasti bisa kita miliki," ucap perempuan berumur 24 tahun ini. "Di sini (Jakarta) menyediakan segalanya. Surga bagi orang-orng yang memiliki duit," tambahnya.

Nita melanjutkan, sedangkan bagi masyarakat hidup serba kekurangan juga bisa menikmati hidup. Syarat utamanya hanya rajin. "Yang enggak punya duit juga bisa makan, asal mau kerja apa saja," ucap Nita. Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Devi Rahmawati, menuturkan kerasnya kehidupan Jakarta tentu bakal sebanding dengan nikmat diterima. Dia juga setuju bahwa kenikmatan Jakarta bisa didapat bagi mereka mau berusaha.

"Jakarta itu kejam sekaligus nikmat," kata Devi. Jakarta, kata Devi, memberikan pemasukan keuangan lebih baik bagi masyarakatnya. Dukungan infrastruktur dan mudahnya trasportasi lebih baik dibanding kota lainnya, tentu mendukung untuk melakukan pelbagai hal hadapi persaingan. Maka dari itu, Devi meyakini bahwa di Jakarta tiap oramh harus mau bekerja dan jeli memanfaatkan peluang. "Di Jakarta apapun bisa menjadi uang asal orang itu mau usaha," ujarnya.

Dia juga mengingatkan bagi masyarakat jangan tergiur terlalu dalam dengan nikmatnya Jakarta. Cobalah mulai berpikir untuk mementingkan kehidupan masa depan lebih baik. "Asal hidup sederhana, sisihkan uang untuk menabung untuk anak cucu Anda di kemudian hari. Karena ke depannya di Jakarta semakin sulit memperoleh pekerjaan. Sebab itu, hidup di masa depan yang harus diperhitungkan. Nikmati saja apa yang ada," sarannya.(Merdeka)

Industri Film Syur Jepang Minta Maaf
Ditangkap Karena Pakai Jins Sobek 
Milan Umumkan Pelatih Baru



Tidak ada komentar:

Posting Komentar